Proses Seleksi dan Pembibitan Bibit Unggul

Proses Seleksi dan Pembibitan Bibit Unggul yang Tepat

​Memastikan penggunaan bibit unggul memerlukan proses seleksi yang cermat dan praktik pembibitan yang sesuai standar. Ini adalah langkah-langkah penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit.

​Langkah-langkah Seleksi Bibit Unggul dari Sumber Resmi

​Untuk memastikan kualitas dan legalitas bibit, pekebun harus memperhatikan beberapa langkah penting dalam proses seleksi:

  • Varietas Unggul Bersertifikat: Bibit harus berasal dari varietas unggul yang telah disahkan oleh Menteri Pertanian. Ini menjamin kemurnian genetik dan potensi produksi yang tinggi.
  • Asal-usul Terlacak: Bibit harus dapat dilacak asal-usulnya melalui sertifikasi yang jelas. Sertifikasi ini membuktikan bahwa perkecambahan benih dilakukan secara rapi dan sistematis, serta berasal dari pohon induk yang jelas.
  • Produksi di Kebun Benih Khusus: Bibit harus merupakan hasil dari kebun bibit kelapa sawit yang sudah teruji dan tersertifikasi. Kebun benih ini biasanya melakukan persilangan antara pohon induk Dura dan Pisifera untuk menghasilkan Tenera (DxP).
  • Cap (Marker) Varietas: Bibit unggul umumnya memiliki cap atau marker varietas pada setiap benihnya yang tidak bisa hilang, sebagai tanda keaslian.
  • Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS): Bibit yang berkualitas juga harus dilengkapi dengan SP2B-KS untuk memastikan legalitas dan kualitasnya.
  • Pembelian dari Penangkar Resmi: Benih dalam polybag dapat dibeli dari penangkar benih resmi yang memiliki Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) dan disertifikasi oleh UPTD Perbenihan Tanaman Perkebunan setempat.
  • Waspada Bibit Palsu: Ciri-ciri benih palsu meliputi tempurung yang lebih tipis, tekstur permukaan biji yang lebih kasar dan kotor, serta tingkat kematian kecambah yang lebih tinggi. Perkecambahan benih palsu seringkali dilakukan secara alami tanpa standar yang jelas, dan asal-usul pohonnya tidak tercatat.

​Praktik Terbaik dalam Pembibitan (Pre-Nursery dan Main-Nursery)

​Proses pembibitan kelapa sawit umumnya dilakukan dalam dua tahap untuk memastikan bibit tumbuh optimal sebelum ditanam di lapangan.

  1. Tahap Pembibitan Awal (Pre-Nursery):
    • Media Tanam: Gunakan tanah lapisan atas (top soil) yang gembur, subur, bersih dari potongan kayu, dan mengandung bahan organik. Pastikan media bebas dari penyakit. Tanah sebaiknya diayak dan dicampur pupuk sebelum dimasukkan ke dalam polybag.

    • Polybag: Gunakan polybag kecil berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm, atau 15 cm x 20 cm dengan ketebalan 0,10 mm dan 18 lubang perforasi untuk drainase.

    • Penanaman Kecambah: Masukkan kecambah sedalam 2 cm ke dalam polybag yang telah diisi tanah sekitar 1,5-2,0 kg. Kecambah tidak boleh mendapat penyinaran langsung dari matahari dan penyemaian sebaiknya selesai sebelum jam 10:00 pagi.

    • Naungan: Areal persemaian harus diberi naungan, misalnya dari paranet setinggi 2 meter atau pelepah sawit/alang-alang, untuk melindungi kecambah dari sinar matahari langsung.

    • Penyiraman: Polybag harus disiram setiap hari sampai jenuh, memastikan kebasahan tanah memadai tanpa genangan air.
  1. Tahap Pembibitan Utama (Main-Nursery):
    • Pemindahan Bibit: Setelah berumur 3-4 bulan atau memiliki 4-5 helai daun, bibit dipindahkan dari pre-nursery ke polybag yang lebih besar (ukuran 40 x 50 cm, tebal 0,11 mm). Bibit yang dipindahkan harus sehat dan normal setelah melalui proses seleksi.

    • Media Tanam: Polybag diisi dengan tanah lapisan atas yang gembur, subur, dan bebas penyakit seperti Ganoderma, sebanyak 15-30 kg. Tanah diayak dan dicampur pupuk.

    • Penempatan Polybag: Polybag diatur dalam pola segitiga sama sisi dengan jarak antar polybag 90 x 90 cm. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menyebabkan etiolasi dan memudahkan penyebaran patogen.

    • Seleksi Bibit Abnormal: Seleksi bibit abnormal atau cacat sangat penting dilakukan secara berkala, terutama saat bibit berumur 4-9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak normal, terserang penyakit, atau memiliki kelainan genetik harus dibuang dan diganti dengan bibit baru yang sehat. Kelainan seperti khimera, titik tumbuh tidak normal, pelepah tegak, daun menggulung, atau kerdil harus diidentifikasi dan disingkirkan.
Pembibitan Kelapa Sawit

​Perawatan Awal Bibit: Penyiraman, Pemupukan, dan Pengendalian Gulma

​Perawatan yang konsisten di tahap pembibitan sangat krusial untuk memastikan bibit tumbuh kuat dan sehat sebelum ditanam di lapangan.

  • Penyiraman: Bibit kelapa sawit membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya. Penyiraman dilakukan dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari, untuk menjaga kelembaban tanah yang memadai. Untuk pembibitan utama (main nursery), setiap bibit membutuhkan sekitar 9-18 liter air per minggu. Kelembaban tanah yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan bibit yang sehat.
  • Pemupukan: Pemupukan adalah bagian vital dari perawatan bibit untuk menyediakan nutrisi tambahan yang tidak cukup hanya dari unsur hara tanah.
    • Fase Pre-Nursery: Pemupukan awal dapat dilakukan pada umur 3 minggu semai menggunakan Kalsium Nitrat dengan dosis 2 gram per liter air, dikocorkan 100 ml per polybag.

    • Fase Main-Nursery:
      • ​Bibit usia 1-3 bulan: berikan 30 gram pupuk per pohon setiap bulan.
      • ​Bibit usia 4-12 bulan: tingkatkan dosis menjadi 75 gram per pohon setiap bulan.
      • ​Jenis pupuk makro yang umum digunakan adalah NPK 15-15-6-4 dan NPK 12-12-17-2 dengan dosis bertahap sesuai umur bibit.
      • ​Pupuk organik cair (POC NASA) juga dapat disemprotkan setiap 1-2 minggu sekali dengan dosis 1-2 cc per liter air per bibit.
      • ​Aplikasi pupuk dilakukan dengan dibenamkan 3-5 cm ke dalam tanah di sekitar bibit.
      • Pengendalian Gulma: Penyiangan gulma harus dilakukan secara rutin, 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan kondisi gulma pada bibit. Gulma yang tidak terkendali dapat menyebabkan persaingan nutrisi dan memudahkan penyebaran patogen penyakit daun. Untuk bibit yang masih dalam tahap Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual.
Selanjutnya........

Posting Komentar untuk "Proses Seleksi dan Pembibitan Bibit Unggul"