Bercak Daun

C. Bercak Daun (Leaf Spot)

Bercak daun adalah penyakit umum yang sering dijumpai pada tanaman kelapa sawit, terutama di fase pembibitan.

Bercak Daun

1. Penyebab dan Gejala

Penyakit bercak daun merupakan penyakit utama yang umum ditemukan di pembibitan kelapa sawit. 

Infeksi bercak daun dapat menyebabkan kematian pada bibit kelapa sawit apabila tidak dikendalikan dengan baik. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa jamur patogenik, antara lain  :

Cercospora elaeidis, Cochliobolus, Curvularia sp., Botryodiploidia palmarum, Glomerella cingulata, Melanconium sp., dan Pestalotiopsis sp..   

Gejala awal penyakit bercak daun ditandai dengan kemunculan bintik-bintik kecoklatan yang dikelilingi selaput hitam transparan. 

Bercak ini dapat berkembang menjadi coklat gelap, berbentuk oval, dan tidak beraturan. 

Untuk antraknosa, gejala yang terlihat adalah bercak-bercak cokelat tua pada ujung dan tepi daun, yang dikelilingi warna kuning sebagai batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang. 

Gejala lain yang tampak adalah adanya warna cokelat dan hitam di antara tulang daun. Pada intensitas serangan yang sangat tinggi, bercak-bercak tersebut dapat bersatu, menyebabkan helai daun menjadi kering dan akhirnya mati.  

Serangan berat dari penyakit bercak daun ini akan membuat kerusakan jaringan anak daun sehingga mengganggu proses fotosintesis. 

Hal ini tentu akan menghambat pertumbuhan bibit dan pada tanaman menghasilkan akan berdampak langsung pada penurunan produksi tandan buah segar (TBS). 

Penting untuk dicatat bahwa kekurangan unsur hara seperti kalium (K) dan magnesium (Mg) dapat melemahkan ketahanan tanaman terhadap infeksi penyakit ini. 

Ini menunjukkan bahwa kesehatan nutrisi tanaman berperan penting dalam kerentanannya terhadap penyakit.   

2. Strategi Pengendalian

Pengendalian bercak daun sawit harus dilakukan secara terpadu, mencakup tindakan pencegahan, pengendalian hayati, kimiawi, dan perbaikan manajemen kebun.   

  • Sanitasi dan Pemangkasan: Apabila serangan penyakit tergolong ringan dan sporadis, pemangkasan daun-daun yang sakit harus segera dilakukan. Daun yang sudah dipangkas kemudian dibakar pada tempat yang aman dan jauh dari kebun agar tidak menyebar. Tindakan sanitasi dan pemangkasan ini dapat mengurangi sumber jamur di area pembibitan dan penanaman.   

  • Pengaturan Jarak Tanam dan Tajuk: Terapkan jarak tanam ideal antar bibit, misalnya sebesar 90 cm. Lakukan pemangkasan ringan untuk meningkatkan penetrasi cahaya dan sirkulasi udara.   

  • Pemupukan Berimbang: Pastikan bibit atau tanaman sawit tidak mengalami defisiensi hara, karena hal ini akan meningkatkan penyebaran penyakit bercak daun. Pemberian pupuk Kalium (KCl) secara cukup dapat memperkuat dinding sel daun dan mencegah infeksi. Penambahan Magnesium (MgSO₄) dan Nitrogen (Urea) juga harus disesuaikan dengan rekomendasi analisis tanah.   

  • Penggunaan Fungisida: Aplikasi fungisida dapat dilakukan. Untuk tingkat kejadian penyakit yang tinggi dan intensitas serangan berat, fungisida dengan rotasi bahan aktif azoksistrobin + difenokonazol dan mankozeb dapat digunakan pada interval 10 hari. Fungisida hayati seperti BIOPATEK juga tersedia dan efektif untuk mengatasi bercak daun pada bibit sawit. Fungisida lain seperti Amistartop, Agrivax, dan Bendas 50WP (Karbendazim) juga disebutkan.   

Selanjutnya....

D. Busuk Kuncup (Spear Rot)

Posting Komentar untuk "Bercak Daun"