Pelajari teknik budidaya Jagung Bisi 321 yang terbukti meningkatkan hasil panen hingga 25%. Dapatkan panduan lengkap dari Tim Riset Agronomi RajaTani
Jagung Bisi 321: Panduan Lengkap Budidaya untuk Hasil Optimal
Sebagai petani, Anda pasti menginginkan varietas jagung yang tidak hanya tahan penyakit tetapi juga memberikan hasil panen melimpah. Di antara banyak pilihan, Jagung Bisi 321 telah menjadi primadona dengan keunggulan genetiknya yang terbukti di berbagai kondisi lahan. Artikel ini akan membahas secara mendalam teknik budidaya yang tepat untuk memaksimalkan potensi varietas unggulan ini.
Mengenal Jagung Bisi 321: Asal Usul dan Potensi
Jagung Bisi 321 adalah varietas hibrida hasil pemuliaan PT. Bisi International, Tbk yang dirilis khusus untuk kondisi agroekosistem Indonesia. Varietas ini dikembangkan melalui proses seleksi ketat selama bertahun-tahun untuk menghasilkan tanaman dengan adaptasi luas dan produktivitas tinggi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Sereal, varietas ini menunjukkan performa unggul di ketinggian 5-800 mdpl dengan potensi hasil mencapai 12,2 ton/hektar pipilan kering. Keunggulan inilah yang membuat Bisi 321 banyak diminati petani dari berbagai daerah.
Keunggulan dan Karakteristik Jagung Bisi 321
Bisi 321 memiliki sejumlah keunggulan kompetitif dibanding varietas jagung hibrida lainnya:
| Karakteristik | Jagung Bisi 321 | Varietas Hibrida Lain (Rata-rata) |
|---|---|---|
| Potensi Hasil (ton/ha) | 11.5 - 12.2 | 9.5 - 10.5 |
| Ketahanan terhadap Hawar Daun | Tinggi | Sedang - Tinggi |
| Ketahanan terhadap Bulai | Tinggi | Rendah - Sedang |
| Umur Panen (hari) | 95 - 100 | 100 - 110 |
| Tinggi Tanaman (cm) | 180 - 220 | 200 - 240 |
Keunggulan Khusus Bisi 321
Berdasarkan pengalaman lapangan Tim Riset Agronomi RajaTani, Bisi 321 menunjukkan performa terbaik dalam hal:
- Vigor Benih: Daya tumbuh mencapai 95% dengan pertumbuhan awal yang seragam
- Adaptasi Lingkungan: Toleran terhadap cekaman kekeringan pada fase vegetatif
- Kualitas Tongkol: Bentuk tongkol silindris dengan barisan biji rapat
- Ketahanan Penyakit: Tahan terhadap penyakit hawar daun (Bipolaris maydis) dan karat daun (Puccinia polysora)
Persiapan Lahan dan Benih untuk Budidaya Optimal
Keberhasilan budidaya Jagung Bisi 321 sangat ditentukan oleh persiapan yang matang sebelum tanam. Berikut langkah-langkah kritis yang perlu diperhatikan:
Persiapan Lahan
Lahan ideal untuk Bisi 321 adalah tanah dengan pH 5.5-7.0, drainase baik, dan kandungan bahan organik minimal 2%. Lakukan pengolahan tanah secara sempurna dengan pembajakan dan penggaruan untuk menciptakan struktur tanah yang gembur.
Seleksi dan Perlakuan Benih
Pilih benih bersertifikat dengan kadar air maksimal 12% dan daya tumbuh minimal 90%. Lakukan perlakuan benih dengan fungisida dan insektisida sistemik untuk melindungi dari penyakit tular benih dan serangan hama tanah.
Menurut rekomendasi dari Kementerian Pertanian, kebutuhan benih untuk Bisi 321 adalah 15-18 kg/hektar dengan sistem tanam legowo 2:1 atau 20-22 kg/hektar untuk sistem tanam tegel.
Teknik Penanaman Jagung Bisi 321 yang Tepat
Penanaman yang tepat menentukan keseragaman pertumbuhan dan potensi hasil. Waktu tanam ideal adalah awal musim hujan atau ketika ketersediaan air mencukupi.
Pola Tanam yang Direkomendasikan
Berdasarkan riset yang dilakukan RajaTani di beberapa lokasi, pola tanam legowo 2:1 memberikan hasil terbaik untuk Bisi 321 dengan konfigurasi:
| Pola Tanam | Jarak Tanam | Populasi/Ha | Hasil Rata-rata (ton/ha) |
|---|---|---|---|
| Tegel | 70 x 20 cm | 71,400 | 10.2 |
| Legowo 2:1 | (70+40) x 20 cm | 76,200 | 11.5 |
| Legowo 4:1 | (80+40) x 20 cm | 74,000 | 10.8 |
Studi Kasus: Penerapan Sistem Legowo di Lamongan
Petani di Kecamatan Glagah, Lamongan menerapkan sistem legowo 2:1 pada pertanaman Bisi 321 seluas 2 hektar. Hasilnya menunjukkan peningkatan produktivitas sebesar 18% dibanding sistem tegel, dari 9.8 ton/ha menjadi 11.6 ton/ha. Selain itu, sistem ini memudahkan pemeliharaan dan aplikasi pupuk.
Pemeliharaan dan Pemupukan Berimbang
Pemupukan yang tepat berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah adalah kunci sukses budidaya Bisi 321. Berikut rekomendasi pemupukan berdasarkan hasil analisis tanah:
| Status Hara Tanah | Urea (kg/ha) | SP-36 (kg/ha) | KCl (kg/ha) | Waktu Aplikasi |
|---|---|---|---|---|
| Rendah | 400 - 450 | 200 - 250 | 200 - 250 | 3 tahap: dasar, 21 HST, 35 HST |
| Sedang | 350 - 400 | 150 - 200 | 150 - 200 | 3 tahap: dasar, 21 HST, 35 HST |
| Tinggi | 300 - 350 | 100 - 150 | 100 - 150 | 2 tahap: dasar dan 21 HST |
Penyiraman dan Pengendalian Gulma
Bisi 321 membutuhkan air yang cukup terutama pada fase kritis yaitu 10 hari sebelum berbunga sampai 3 minggu setelah berbunga. Sistem irigasi berselang (intermittent) lebih efisien dibanding penggenangan kontinyu.
Untuk pengendalian gulma, kombinasi antara herbisida pra-tumbuh dan penyiangan manual pada 28-35 HST memberikan hasil terbaik. Pelajari juga teknik pengendalian gulma terpadu untuk efisiensi biaya.
Pengendalian Hama dan Penyakit Utama
Meski Bisi 321 memiliki ketahanan terhadap beberapa penyakit utama, pengendalian hama dan penyakit tetap diperlukan untuk mencegah kehilangan hasil.
Hama Penting pada Bisi 321
| Hama | Fase Serangan | Gejala Serangan | Pengendalian |
|---|---|---|---|
| Penggerek Batang | Vegetatif - Generatif | Lubang pada batang, tanaman patah | Insektisida sistemik, agens hayati |
| Ulat Grayak | Vegetatif | Daun berlubang tidak beraturan | Insektisida kontak/sistemik |
| Kutu Daun | Generatif | Daun menguning, keriting | Insektisida sistemik |
Informasi lebih detail tentang pengendalian hama dan penyakit jagung dapat Anda pelajari di artikel khusus kami.
Panen dan Penanganan Pasca Panen
Panen Bisi 321 optimal dilakukan ketika kadar air biji mencapai 28-32% untuk jagung segar atau 18-20% untuk jagung pipilan kering. Tanda visual lainnya adalah kelobot telah mengering dan berwarna kekuningan.
Teknik Panen yang Direkomendasikan
Panen dapat dilakukan secara manual dengan memutar tongkol berikut kelobotnya atau menggunakan mesin pemanen untuk luasan besar. Penanganan pasca panen yang tepat menentukan kualitas hasil:
- Perontokan: Gunakan mesin perontok untuk menghindari kerusakan mekanis pada biji
- Pengeringan: Keringkan biji hingga kadar air 14% dengan sinar matahari atau mesin pengering
- Penyimpanan: Simpan dalam wadah kedap udara dengan suhu ruang untuk mencegah serangan hama gudang
Studi Kasus dan Analisis Ekonomi Budidaya Bisi 321
Studi Kasus: Penerapan Teknologi Tepat Guna di Bojonegoro
Kelompok Tani Sumber Rejo di Bojonegoro menerapkan paket teknologi lengkap untuk Bisi 321 pada lahan seluas 5 hektar dengan komponen teknologi:
- Pengolahan tanah minimum dengan herbisida pra-tumbuh
- Pola tanam legowo 2:1 dengan populasi 76.200 tanaman/ha
- Pemupukan berimbang berdasarkan uji tanah
- Pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan musuh alami
Hasil: Rata-rata produktivitas mencapai 11.8 ton/ha dengan keuntungan bersih Rp 18,5 juta/hektar setelah dikurangi biaya produksi sebesar Rp 12,3 juta/hektar.
Analisis Kelayakan Usaha Tani
| Komponen Biaya/Pendapatan | Jumlah (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| Biaya Produksi | 12,300,000 | |
| - Benih | 1,800,000 | 18 kg @ Rp 100,000 |
| - Pupuk | 4,500,000 | Urea, SP-36, KCl |
| - Pestisida | 1,200,000 | Herbisida, insektisida, fungisida |
| - Tenaga Kerja | 3,500,000 | Olahan tanah, tanam, pemeliharaan |
| - Lain-lain | 1,300,000 | Irigasi, panen, dll |
| Pendapatan Kotor | 30,800,000 | 11 ton @ Rp 2,800/kg |
| Keuntungan Bersih | 18,500,000 |
Pertanyaan Umum tentang Jagung Bisi 321
1. Apa keunggulan utama Jagung Bisi 321 dibanding varietas lain?
Bisi 321 memiliki keunggulan dalam potensi hasil tinggi (hingga 12.2 ton/ha), ketahanan terhadap penyakit hawar daun dan bulai, serta adaptasi yang luas pada berbagai agroekosistem.
2. Berapa kebutuhan benih per hektar untuk Bisi 321?
Kebutuhan benih adalah 15-18 kg/ha untuk sistem tanam legowo atau 20-22 kg/ha untuk sistem tanam tegel, tergantung ukuran benih dan jarak tanam yang digunakan.
3. Bagaimana teknik pemupukan yang tepat untuk Bisi 321?
Pemupukan sebaiknya didasarkan pada hasil analisis tanah. Secara umum, dosis rekomendasi adalah 350-400 kg Urea, 150-200 kg SP-36, dan 150-200 kg KCl per hektar yang diaplikasikan bertahap.
4. Kapan waktu panen optimal untuk Bisi 321?
Panen optimal pada umur 95-100 HST atau ketika kadar air biji mencapai 28-32% untuk jagung segar dan 18-20% untuk jagung pipilan kering.
5. Apakah Bisi 321 cocok untuk lahan kering?
Ya, Bisi 321 memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan pada fase vegetatif, sehingga cocok untuk lahan kering dengan pola tanam mengikuti awal musim hujan.
Kesimpulan
Jagung Bisi 321 merupakan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi dan adaptasi luas yang dapat menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan produktivitas usaha tani jagung. Keberhasilan budidaya sangat ditentukan oleh penerapan teknik budidaya yang tepat, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pasca panen.
Dengan mengikuti panduan lengkap dari Tim Riset Agronomi RajaTani ini, diharapkan petani dapat memaksimalkan potensi Bisi 321 untuk mencapai keuntungan optimal. Selalu gunakan benih bersertifikat dan terapkan rekomendasi teknis berdasarkan kondisi spesifik lokasi Anda.
Konsultasi Gratis dengan Ahli Pertanian
Silahkan bertanya!!!
Posting Komentar