Jagung Bisi 321: Panen Melimpah & Tahan Penyakit

Pelajari teknik budidaya Jagung Bisi 321 yang terbukti meningkatkan hasil panen hingga 25%. Dapatkan panduan lengkap dari Tim Riset Agronomi RajaTani

Jagung Bisi 321: Panduan Lengkap Budidaya untuk Hasil Optimal

Penulis: Tim Riset Agronomi RajaTani Waktu Baca: 15 menit Update Terakhir: 15 November 2023

Sebagai petani, Anda pasti menginginkan varietas jagung yang tidak hanya tahan penyakit tetapi juga memberikan hasil panen melimpah. Di antara banyak pilihan, Jagung Bisi 321 telah menjadi primadona dengan keunggulan genetiknya yang terbukti di berbagai kondisi lahan. Artikel ini akan membahas secara mendalam teknik budidaya yang tepat untuk memaksimalkan potensi varietas unggulan ini.

Mengenal Jagung Bisi 321: Asal Usul dan Potensi

Jagung Bisi 321 adalah varietas hibrida hasil pemuliaan PT. Bisi International, Tbk yang dirilis khusus untuk kondisi agroekosistem Indonesia. Varietas ini dikembangkan melalui proses seleksi ketat selama bertahun-tahun untuk menghasilkan tanaman dengan adaptasi luas dan produktivitas tinggi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Sereal, varietas ini menunjukkan performa unggul di ketinggian 5-800 mdpl dengan potensi hasil mencapai 12,2 ton/hektar pipilan kering. Keunggulan inilah yang membuat Bisi 321 banyak diminati petani dari berbagai daerah.

Tanaman jagung Bisi 321 tumbuh sehat di lahan pertanian

Keunggulan dan Karakteristik Jagung Bisi 321

Bisi 321 memiliki sejumlah keunggulan kompetitif dibanding varietas jagung hibrida lainnya:

Karakteristik Jagung Bisi 321 Varietas Hibrida Lain (Rata-rata)
Potensi Hasil (ton/ha) 11.5 - 12.2 9.5 - 10.5
Ketahanan terhadap Hawar Daun Tinggi Sedang - Tinggi
Ketahanan terhadap Bulai Tinggi Rendah - Sedang
Umur Panen (hari) 95 - 100 100 - 110
Tinggi Tanaman (cm) 180 - 220 200 - 240

Keunggulan Khusus Bisi 321

Berdasarkan pengalaman lapangan Tim Riset Agronomi RajaTani, Bisi 321 menunjukkan performa terbaik dalam hal:

  • Vigor Benih: Daya tumbuh mencapai 95% dengan pertumbuhan awal yang seragam
  • Adaptasi Lingkungan: Toleran terhadap cekaman kekeringan pada fase vegetatif
  • Kualitas Tongkol: Bentuk tongkol silindris dengan barisan biji rapat
  • Ketahanan Penyakit: Tahan terhadap penyakit hawar daun (Bipolaris maydis) dan karat daun (Puccinia polysora)

Persiapan Lahan dan Benih untuk Budidaya Optimal

Keberhasilan budidaya Jagung Bisi 321 sangat ditentukan oleh persiapan yang matang sebelum tanam. Berikut langkah-langkah kritis yang perlu diperhatikan:

Persiapan Lahan

Lahan ideal untuk Bisi 321 adalah tanah dengan pH 5.5-7.0, drainase baik, dan kandungan bahan organik minimal 2%. Lakukan pengolahan tanah secara sempurna dengan pembajakan dan penggaruan untuk menciptakan struktur tanah yang gembur.

Tips Praktis: Untuk menghemat biaya pengolahan tanah, pertimbangkan sistem olah tanah minimum (OTM) dengan herbisida pra-tumbuh untuk mengendalikan gulma.

Seleksi dan Perlakuan Benih

Pilih benih bersertifikat dengan kadar air maksimal 12% dan daya tumbuh minimal 90%. Lakukan perlakuan benih dengan fungisida dan insektisida sistemik untuk melindungi dari penyakit tular benih dan serangan hama tanah.

Proses seleksi dan perlakuan benih jagung sebelum tanam

Menurut rekomendasi dari Kementerian Pertanian, kebutuhan benih untuk Bisi 321 adalah 15-18 kg/hektar dengan sistem tanam legowo 2:1 atau 20-22 kg/hektar untuk sistem tanam tegel.

Teknik Penanaman Jagung Bisi 321 yang Tepat

Penanaman yang tepat menentukan keseragaman pertumbuhan dan potensi hasil. Waktu tanam ideal adalah awal musim hujan atau ketika ketersediaan air mencukupi.

Pola Tanam yang Direkomendasikan

Berdasarkan riset yang dilakukan RajaTani di beberapa lokasi, pola tanam legowo 2:1 memberikan hasil terbaik untuk Bisi 321 dengan konfigurasi:

Pola Tanam Jarak Tanam Populasi/Ha Hasil Rata-rata (ton/ha)
Tegel 70 x 20 cm 71,400 10.2
Legowo 2:1 (70+40) x 20 cm 76,200 11.5
Legowo 4:1 (80+40) x 20 cm 74,000 10.8

Studi Kasus: Penerapan Sistem Legowo di Lamongan

Petani di Kecamatan Glagah, Lamongan menerapkan sistem legowo 2:1 pada pertanaman Bisi 321 seluas 2 hektar. Hasilnya menunjukkan peningkatan produktivitas sebesar 18% dibanding sistem tegel, dari 9.8 ton/ha menjadi 11.6 ton/ha. Selain itu, sistem ini memudahkan pemeliharaan dan aplikasi pupuk.

Pemeliharaan dan Pemupukan Berimbang

Pemupukan yang tepat berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah adalah kunci sukses budidaya Bisi 321. Berikut rekomendasi pemupukan berdasarkan hasil analisis tanah:

Status Hara Tanah Urea (kg/ha) SP-36 (kg/ha) KCl (kg/ha) Waktu Aplikasi
Rendah 400 - 450 200 - 250 200 - 250 3 tahap: dasar, 21 HST, 35 HST
Sedang 350 - 400 150 - 200 150 - 200 3 tahap: dasar, 21 HST, 35 HST
Tinggi 300 - 350 100 - 150 100 - 150 2 tahap: dasar dan 21 HST

Penyiraman dan Pengendalian Gulma

Bisi 321 membutuhkan air yang cukup terutama pada fase kritis yaitu 10 hari sebelum berbunga sampai 3 minggu setelah berbunga. Sistem irigasi berselang (intermittent) lebih efisien dibanding penggenangan kontinyu.

Untuk pengendalian gulma, kombinasi antara herbisida pra-tumbuh dan penyiangan manual pada 28-35 HST memberikan hasil terbaik. Pelajari juga teknik pengendalian gulma terpadu untuk efisiensi biaya.

Pengendalian Hama dan Penyakit Utama

Meski Bisi 321 memiliki ketahanan terhadap beberapa penyakit utama, pengendalian hama dan penyakit tetap diperlukan untuk mencegah kehilangan hasil.

Hama Penting pada Bisi 321

Hama Fase Serangan Gejala Serangan Pengendalian
Penggerek Batang Vegetatif - Generatif Lubang pada batang, tanaman patah Insektisida sistemik, agens hayati
Ulat Grayak Vegetatif Daun berlubang tidak beraturan Insektisida kontak/sistemik
Kutu Daun Generatif Daun menguning, keriting Insektisida sistemik
Tips Praktis: Untuk pengendalian penggerek batang, aplikasi insektisida butiran (carbofuran) pada daun jantung saat tanaman berumur 3-4 minggu terbukti efektif mencegah serangan.

Informasi lebih detail tentang pengendalian hama dan penyakit jagung dapat Anda pelajari di artikel khusus kami.

Panen dan Penanganan Pasca Panen

Panen Bisi 321 optimal dilakukan ketika kadar air biji mencapai 28-32% untuk jagung segar atau 18-20% untuk jagung pipilan kering. Tanda visual lainnya adalah kelobot telah mengering dan berwarna kekuningan.

Teknik Panen yang Direkomendasikan

Panen dapat dilakukan secara manual dengan memutar tongkol berikut kelobotnya atau menggunakan mesin pemanen untuk luasan besar. Penanganan pasca panen yang tepat menentukan kualitas hasil:

  • Perontokan: Gunakan mesin perontok untuk menghindari kerusakan mekanis pada biji
  • Pengeringan: Keringkan biji hingga kadar air 14% dengan sinar matahari atau mesin pengering
  • Penyimpanan: Simpan dalam wadah kedap udara dengan suhu ruang untuk mencegah serangan hama gudang
Hasil panen jagung Bisi 321 yang melimpah

Studi Kasus dan Analisis Ekonomi Budidaya Bisi 321

Studi Kasus: Penerapan Teknologi Tepat Guna di Bojonegoro

Kelompok Tani Sumber Rejo di Bojonegoro menerapkan paket teknologi lengkap untuk Bisi 321 pada lahan seluas 5 hektar dengan komponen teknologi:

  • Pengolahan tanah minimum dengan herbisida pra-tumbuh
  • Pola tanam legowo 2:1 dengan populasi 76.200 tanaman/ha
  • Pemupukan berimbang berdasarkan uji tanah
  • Pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan musuh alami

Hasil: Rata-rata produktivitas mencapai 11.8 ton/ha dengan keuntungan bersih Rp 18,5 juta/hektar setelah dikurangi biaya produksi sebesar Rp 12,3 juta/hektar.

Analisis Kelayakan Usaha Tani

Komponen Biaya/Pendapatan Jumlah (Rp) Keterangan
Biaya Produksi 12,300,000
- Benih 1,800,000 18 kg @ Rp 100,000
- Pupuk 4,500,000 Urea, SP-36, KCl
- Pestisida 1,200,000 Herbisida, insektisida, fungisida
- Tenaga Kerja 3,500,000 Olahan tanah, tanam, pemeliharaan
- Lain-lain 1,300,000 Irigasi, panen, dll
Pendapatan Kotor 30,800,000 11 ton @ Rp 2,800/kg
Keuntungan Bersih 18,500,000

Pertanyaan Umum tentang Jagung Bisi 321

1. Apa keunggulan utama Jagung Bisi 321 dibanding varietas lain?

Bisi 321 memiliki keunggulan dalam potensi hasil tinggi (hingga 12.2 ton/ha), ketahanan terhadap penyakit hawar daun dan bulai, serta adaptasi yang luas pada berbagai agroekosistem.

2. Berapa kebutuhan benih per hektar untuk Bisi 321?

Kebutuhan benih adalah 15-18 kg/ha untuk sistem tanam legowo atau 20-22 kg/ha untuk sistem tanam tegel, tergantung ukuran benih dan jarak tanam yang digunakan.

3. Bagaimana teknik pemupukan yang tepat untuk Bisi 321?

Pemupukan sebaiknya didasarkan pada hasil analisis tanah. Secara umum, dosis rekomendasi adalah 350-400 kg Urea, 150-200 kg SP-36, dan 150-200 kg KCl per hektar yang diaplikasikan bertahap.

4. Kapan waktu panen optimal untuk Bisi 321?

Panen optimal pada umur 95-100 HST atau ketika kadar air biji mencapai 28-32% untuk jagung segar dan 18-20% untuk jagung pipilan kering.

5. Apakah Bisi 321 cocok untuk lahan kering?

Ya, Bisi 321 memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan pada fase vegetatif, sehingga cocok untuk lahan kering dengan pola tanam mengikuti awal musim hujan.

Kesimpulan

Jagung Bisi 321 merupakan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi dan adaptasi luas yang dapat menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan produktivitas usaha tani jagung. Keberhasilan budidaya sangat ditentukan oleh penerapan teknik budidaya yang tepat, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pasca panen.

Dengan mengikuti panduan lengkap dari Tim Riset Agronomi RajaTani ini, diharapkan petani dapat memaksimalkan potensi Bisi 321 untuk mencapai keuntungan optimal. Selalu gunakan benih bersertifikat dan terapkan rekomendasi teknis berdasarkan kondisi spesifik lokasi Anda.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Pertanian

Posting Komentar untuk "Jagung Bisi 321: Panen Melimpah & Tahan Penyakit"